Menyertakan atribut rel="canonical" pada halaman web Anda adalah sinyal yang kuat bagi mesin pencari tentang versi halaman yang paling otoritatif (Kanonikal) dan disukai untuk diindeks dan ditampilkan dalam hasil pencarian.
Logika di baliknya sederhana: jika Anda memiliki beberapa versi serupa dari konten yang sama, Anda memilih satu versi "kanonikal" dan mengarahkan mesin pencari ke versi tersebut. Ini menyelesaikan masalah konten duplikat di mana mesin pencari tidak tahu versi konten mana yang harus ditampilkan dalam hasil mereka.
Sejak Google mengumumkan HTTPS sebagai sinyal peringkat beberapa tahun yang lalu, banyak situs pindah ke HTTPS, beberapa gagal menghindari masalah pasca-migrasi HTTPS, yang paling umum adalah tidak menetapkan versi situs HTTPS sebagai versi yang diutamakan (dibandingkan HTTP).
Ini persis yang diberitahukan oleh pemberitahuan 'Kanonikal from HTTPS to HTTP' kami di laporan Site Audit: ini menunjukkan halaman HTTPS di website Anda dengan tautan kanonikal yang mengarah ke halaman HTTP.
Jika Anda memiliki situs HTTPS dan menemukan bahwa versi yang dirujuk di samping kanonikal memiliki perbedaan HTTP daripada HTTPS, situs Anda mengirim pesan ke Google bahwa versi HTTP adalah versi yang diutamakan yang harus ada di indeks.
Google lebih memilih halaman HTTPS daripada halaman HTTP yang setara sebagai kanonikal, kecuali ketika ada masalah atau sinyal yang bertentangan seperti ketika halaman HTTPS memiliki tautan rel="kanonikal" ke halaman HTTP. Jadi Anda perlu memastikan URL kanonikal di website Anda mengarah ke halaman HTTPS.
Anda dapat memperbaiki tag kanonikal untuk mengarah ke versi yang benar, dengan memperbarui WordPress Anda, mengubah setiap tag secara manual, atau berdiskusi dengan tim pengembangan web Anda.
Lihat rekomendasi detail dari Google di sini.